AnyarNetwork.Com – Kesiapan infrastruktur jalan untuk libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru) terus digenjot. Sampai November 2023, sepanjang 236 km (dari target 357 km) sudah dioperasikan. Selanjutnya sepanjang 121 km juga akan dapat dioperasikan fungsional pada saat Nataru.
Libur Natal dan akhir tahun 2023, tinggal menghitung hari. Merujuk Surat Keputusan Bersama (SKB) terbaru tiga menteri, yakni Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB), cuti bersama Natal akan jatuh pada 26 Desember 2023. Dengan demikian, jumlah libur dan cuti bersama Hari Natal 2023 ada empat hari berturut-turut, yakni pada 23–26 Desember 2023. Sementara itu, libur nasional Tahun Baru jatuh pada Senin, 1 Januari 2024.
Menjelang hari raya tersebut, sebagian warga yang merayakannya mulai menyerbu mal untuk berbelanja. Sementara itu, sebagian yang lain bersiap melakukan perjalanan berlibur (ke luar kota) atau mengunjungi sanak saudara/keluarga. Kelompok terakhir ini, bisa memanfaatkan transportasi umum (pesawat, kereta api, dan kapal) atau kendaraan pribadi.
Dalam Rapat Tingkat Menteri (RTM) Persiapan Natal 2023 dan Tahunan Baru 2024, di Ruang Rapat Lantai 14, Kantor Kemenko PMK, pada Senin (11/12/2023), Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy memprediksi, sebanyak 107,63 juta orang melakukan perjalanan pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023/2024. Jumlah tersebut mengalami peningkatan drastis sebesar 143% dari tahun 2022/2023.
Adapun puncak arus mudik libur Natal 2023 diprediksi akan terjadi pada 22–23 Desember 2023 dan puncak arus balik akan terjadi pada 26–27 Desember 2023. Sedangkan puncak arus mudik libur tahun baru diprediksi akan terjadi pada 29–30 Desember 2023 dan puncak arus balik akan terjadi pada 1–2 Januari 2024.
Libur Nataru kali ini patut dicermati, lantaran bersamaan dengan libur sekolah dan pergerakan masa kampanye Pemilu tahun 2024. Oleh karena itu, kata Menko PMk, pemerintah akan berupaya mempersiapkan semaksimal mungkin, termasuk memitigasi potensi adanya konflik sosial. Selanjutnya, dalam mengantisipasi meningkatnya kasus Covid-19 belakangan ini, diimbau bagi masyarakat yang melakukan perjalanan mudik atau berlibur untuk tetap menjaga protokol kesehatan yang telah diberlakukan. Kemenkes juga akan meningkatkan sosialisasi dan pelayanan kesehatan selama masa libur Nataru.
Kemudian, untuk antisipasi bencana hidrometeorologi yang pada akhir tahun semakin meningkat, pihak BMKG, BNPB, dan Basarnas telah melakukan koordinasi untuk menyiapkan langkah antisipasi, terutama di daerah destinasi mudik dan wisata.
Kesiapan Jalan Tol
Bagi mereka yang menyambut libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru) melalui jalan darat, pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersiap memberikan pelayanan. Pemerintah memastikan kesiapan jalan tol dan jalan nasional untuk mendukung kelancaran arus lalu lintas bagi mereka yang merayakannya dengan melakukan perjalanan darat.
Sebagaimana disampaikan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, saat ini panjang jaringan jalan nasional di Indonesia adalah 47.603 km dengan kemantapan rata-rata mencapai 92,2%, sementara jalan tol yang sudah operasional sepanjang 2.816 km.
“Pembangunan jalan tol hingga akhir 2023 ditargetkan sepanjang 357 km. Sampai November 2023 sepanjang 236 km sudah dioperasikan, selanjutnya sepanjang 121 km juga akan dapat dioperasikan fungsional pada saat Nataru,” kata Menteri Basuki, dalam Rapat Koordinasi Kesiapan Menghadapi Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 di Jakarta, Kamis (7/12/2023).
Jalan tol di Pulau Jawa yang operasional sepanjang 1.782 km dan dilengkapi 92 TIP. Penambahan ruas tol operasi di Pulau Jawa sepanjang 90,6 km yaitu Tol Cinere-Jagorawi ruas Kukusan-Jc.Krukut dan Ramp JC Krukut, Tol Cinere-Jagorawi ruas JC Krukut- Cinere, Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu ruas Jakasampurna-Marga Jaya, Tol Cimanggis-Cibitung ruas Jatikarya-Cikeas, Tol Serpong-Cinere ruas Pamulang-Cinere, Tol Cibitung-Cilincing ruas IC.Tarumajaya-JC Cilincing, Tol Pasuruan-Probolinggo ruas Probolinggo Timur-Gending, Tol Ciawi-Sukabumi ruas Cigombong-Cibadak, Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan ruas Cimalaka-Dawuan, dan Tol Semarang-Demak ruas Sayung-Demak.
“Tol Jakarta Cikampek II Selatan ruas Kutanegara-Sadang dan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA ruas Kartasura-Karanganom juga akan difungsionalkan selama nataru. Sedangkan jalan nasional di Pulau Jawa yang siap digunakan sepanjang 4.581 km,” jelas Menteri Basuki.
Di Luar Jawa
Selanjutnya di Pulau Bali telah siap Tol Bali-Mandara sepanjang 10,1 km dan ruas jalan nasional sepanjang 364,6 km. Sedangkan ruas jalan nasional yang siap digunakan di Pulau Sumatra sepanjang 7.467 km.
Penambahan ruas tol operasi juga telah dilakukan di Pulau Sumatra sepanjang 146 km yaitu Tol Sigli-Banda Aceh ruas Blang Bintang-Kutobaru-Baitussalam, Tol Binjai-Langsa ruas Stabat-Kuala Bingai, Tol Simpang Indralaya-Muara Enim ruas Indralaya-Prabumulih, Tol Indrapura-Kisaran ruas Indrapura-Lima Puluh, Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat ruas Tebing Tinggi-JC.Indrapura dan Segmen JC.Indrapura-SS Indrapura, dan Tol Binjai-Langsa ruas Kuala Bingai-Tanjung Pura. Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat, Tol Bangkinang-Tanjung Alai, dan Tol Binjai-Langsa Seksi Kuala Bingai-Tanjung Pura juga akan difungsionalkan selama libur Nataru.
Kemudian di Pulau Kalimantan, terdapat Jalan Tol Balikpapan-Samarinda yang operasional sepanjang 97 km serta ruas jalan nasional sepanjang 5.563 km. Sedangkan jalan tol operasional di Pulau Sulawesi sepanjang 62 km terdiri dari Tol Ujung Pandang/Makassar Seksi 1-3, Tol Makassar Seksi 4, dan Tol Manado-Bitung. Dilakukan juga penambahan ruas tol operasi/fungsional yaitu akses Makassar New Port tahap 1 dan 2. Ruas jalan nasional yang siap digunakan di Pulau Sulawesi sepanjang 18.782,8 km.
“Kami juga melakukan peningkatan jalan daerah melalui Inpres Jalan Daerah, di antaranya untuk jalan akses jalan tol di Lampung, akses pariwisata di Sumatra Utara, akses ke Puncak Bogor, serta ruas Paseh-Congeang untuk mendukung exit Tol Cisumdawu,” kata Menteri Basuki.
Kementerian PUPR juga akan memastikan tidak ada kegiatan perbaikan jalan selambat-lambatnya pada H-10, menyediakan aplikasi BPJT Info, serta menyediakan toilet cabin, mobil tangki air, bis toilet, vacum tinja, dan hidran umum. Tim tanggap bencana juga akan disiagakan pada titik-titik rawan bencana.