AnyarNetwork.Com – Arab Saudi mencatat bahwa tidak ada kemajuan yang terlihat dari pihak Israel dalam mencapai tujuan perang di Jalur Gaza.
Pada diskusi panel di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, pada 16 Januari 2024, Menteri Luar Negeri Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud, menyatakan bahwa fokus prioritas Arab Saudi saat ini adalah menemukan jalan menuju perdamaian melalui interaksi nyata di kawasan.
Dia menekankan perlunya mengurangi ketegangan melalui pencapaian gencatan senjata di Gaza.
Pangeran Faisal juga menyampaikan keprihatinannya terhadap meningkatnya ketegangan di Laut Merah dan dampaknya terhadap kebebasan navigasi pelayaran.
Menurutnya, penting untuk fokus pada situasi di Gaza karena hal ini tidak hanya berdampak pada kawasan tersebut tetapi juga meningkatkan ketegangan di Laut Merah.
Dia mengungkapkan kekhawatiran bahwa penderitaan berkelanjutan di Gaza dapat menciptakan lingkaran kekerasan tanpa akhir.
Pangeran Faisal menekankan keterkaitan perdamaian dan keamanan bagi Israel dengan kesejahteraan rakyat Palestina.
Dukungan Arab Saudi terhadap usulan perdamaian telah ada sejak tahun 1981, dengan keyakinan bahwa perdamaian regional mencakup solusi perdamaian bagi Israel, yang hanya dapat tercapai melalui perdamaian bagi Palestina dan pendirian negara Palestina.
Serangan tanpa henti oleh Israel di Jalur Gaza sejak serangan oleh kelompok pejuang Hamas Palestina telah menimbulkan korban jiwa yang signifikan.
Lebih dari 24.285 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas akibat serangan tersebut.
Sementara itu, 61.154 orang terluka, menurut otoritas kesehatan Palestina.
Menurut PBB, 85 persen penduduk Gaza telah mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah tersebut rusak atau hancur.