AnyarNetwork.Com – Manajemen Bandar Udara Domine Eduard Osok (Bandara DEO) Sorong, Papua Barat Daya, telah bekerja sama dengan maskapai Trans Nusa untuk memperluas rute penerbangan di Sorong sebagai solusi atas lonjakan harga tiket di wilayah tersebut.
Kepala Bandara DEO Sorong, Cece Tarya, menyatakan bahwa penambahan rute penerbangan ini bertujuan menjaga stabilitas harga tiket agar lebih terjangkau oleh masyarakat.
“Penambahan rute dengan melibatkan berbagai maskapai diharapkan dapat menurunkan harga tiket,” ujar Cece Tarya pada 13 Januari 2024.
Manajemen Bandara DEO Sorong dan Trans Nusa bersama-sama berkomunikasi dengan Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya untuk membahas pembukaan rute baru di Indonesia bagian timur.
“Respon positif diterima dari pihak maskapai dan pemerintah,” tambah Cece.
Hadirnya Trans Nusa di Sorong diharapkan dapat mengisi kekosongan setelah beberapa maskapai berhenti beroperasi.
“Dengan kehadiran maskapai ini, pelayanan kepada masyarakat diharapkan dapat dioptimalkan,” ungkap Cece Tarya.
Selain menjaga stabilitas harga tiket, kehadiran Trans Nusa juga bertujuan untuk memperkuat konektivitas antardaerah di Papua Barat Daya, mempermudah aksesibilitas masyarakat ke setiap daerah di wilayah tersebut.
“Kami berharap Trans Nusa dapat memenuhi kebutuhan penerbangan dari dan menuju Sorong,” tandas Cece Tarya.
Meskipun belum diungkapkan secara rinci, Kepala Bandara DEO Sorong menyatakan bahwa Trans Nusa akan segera beroperasi di Papua Barat Daya.
Dato’ Bernard Francis, CEO Trans Nusa, menegaskan kesiapan maskapai untuk beroperasi setelah melakukan kajian dan studi kelayakan.
“Rencananya, kami akan mengoperasikan dua sampai tiga pesawat untuk tahun ini, dengan proses penilaian awal termasuk pengurusan izin operasional,” jelas Bernard Francis.
Pada tahun 2024, tingkat keterisian maskapai di Bandara DEO Sorong mencapai 72 persen untuk penggunaan runway, Apron sebesar 37 persen, dan pemanfaatan terminal telah mencapai 132 persen. Oleh karena itu, direncanakan pembangunan perluasan gedung terminal pada tahun 2025.